Sosiologi merupakan ilmu yang sedang saya kaji dalam kuliah saya. Dalam ilmu ini memperdalam ilmu tentang manusia dan segala tingkah laku, berdasarkan hukum-hukum dalam masyarakat yang berlaku. ilmu sosiologi sangat menarik bagi saya, karena disini kita bisa mengenal jauh mengenai masyarakat dan beserta kebudayaan dengan karakternya masing-masing.disini saya akan membahas sejarah dari sosiologi beserta tokoh-tokohnya. di bawah iani adalah sejarah singkat sosiologi dan beberapa penelitian yang saya lakukan baik individu maupun dengan teman-teman saya.
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentng masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industrialisasi tampaknya merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan bagi manusia. Secara historis kehadiran industri-industri berskala besar di Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan kolonisasi orang Barat di daerah ini. Cikal bakal industrialisasi di Indonesia bisa dirunut dengan hadirnya industri perkebunan pada masa tanam paksa. Loncatan besar terjadi ketika UU Agraria tahun 1870 diberlakukan karena sejak saat itu pemodal-pemodal asing berlomba-lomba menanamkan modalnya di Indonesia dan salah satunya pada bidang industri manufaktur.
Sebagai sesuatu yang baru, industri memunculkan dampak yang sangat beragam bagi kehidupan manusia, baik dampak sosial maupun dampak nonsosial seperti pada perubahan fisik kota, pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Secara sosial, industrialisasi telah mendorong berbagai perubahan sosial kemasyarakatan. Strategi pembangunan yang didasarkan kepada doktrin pertumbuhan “leading-sectors” telah membuat hancur banyak industri kecil di pedesaan. Doktrin pertumbuhan sebagai adopsi pencangkokan sistem kapitalis, dan metode produksi modern ke dalam masyarakat desa Indonesia, cenderung memarginalisasi masyarakat dari sistem produksi dan proses pemanfaatan hasil-hasil produksi.
Secara umum pembangunan dan industrialisasi desa memang telah menciptakan mobilitas sosial (kemajuan dan kemakmuran) warga desa. Mobilitas sosial bisa kita ukur dari indikator perubahan wajah fisik desa, perbaikan perumahan penduduk, peningkatan derajat pendidikan, perubahan struktur okupasi, perbaikan sarana dan prasarana transformasi penduduk desa, peningkatan kepemilikan perlengkapan modern. Jika melihat indikator ini, desa jauh lebih maju dan makmur, karena pembangunan dan industrialisasi desa.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Johannes Sulistijawan Surjaatmadja, tentang ”Pengaruh Industrialisasi Terhadap Kegiatan Sosial Ekonomi Dan Keseimbangan Lingkungan Serta Kualitas Lingkungan Dan Pembangunan Berkelanjutan Di Pulau Batam”, menyatakan bahwa Kegiatan industrialisasi di Pulau Batam berdampak pada kualitas alam dan lingkungan. Hal ini terjadi karena alam dan lingkungan dapat menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Penelitian selanjutnya oleh Maturidi Satar, tentang “Pengaruh Industrialisasi Terhadap Lingkungan Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang)”, menyatakan Perkembangan kota dengan industrinya telah menyebabkan terjadinya urbanisasi. Masalah kependudukan merupakan masalah bagi perkotaan, terutama bagi pembangunan kota. Makin padat penduduk kota, semakin menurun pola hubungan kemasyarakatan karena lingkungan kehidupan yang lebih mengutamakan efisiensi ekonomi, telah menimbulkan degradasi sosial.
Maka dari penelitian-penelitian sebelumnya peneliti akan melakukan penelitian yang akan memfokuskan pada Perubahan Struktur Sosial Yang Terjadi Akibat Industrialisasi di Desa Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Dampak sosial apa saja yang ditimbulkan oleh industrialisasi ?
2. Apa yang melatar belakangi terjadinya industrialisasi ?
3. Sampai sejauh mana perubahan sosial itu terjadi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami perubahan-perubahan sosial yang diakibatkan industrialisasi.
2. Mengetahui sebab-sebab terjadinya industrialisasi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah, kita dapat menganalisis dan mengetahui perubahan sosial yang terjadi akibat dari industrialisasi itu sendiri. Industrialisasi juga mengakibatkan dampak perubahan terhadap tata ruang kota dan pencemaran limbah oleh industrialisasi. Oleh karena itu sebaiknya pemerintah harus lebih mengontrol perkembangan industrialisasi yang terjadi di pedesaan.
BAB II
KAJIAN TEORI
Masyarakat dan kebudayaan manusia di manapun selalu berada dalam keadaan berubah. Pada masyarakat-masyarakat dengan kebudayaan primitif, yang hidup terisolasi jauh dari berbagai jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain di luar dunianya sendiri, perubahan yang terjadi dalam keadaan lambat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif tersebut, biasanya telah terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, yaitu karena perubahan dalam hal jumlah dan komposisi penduduknya dan karena perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Sedangkan dalam masyarakat-masyarakat yang hidupnya tidak terisolasi atau yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif seperti tersebut di atas. Perubahan yang terjadi secara lebih cepat tersebut, disamping karena faktor-faktor perubahan jumlah dan komposisi penduduk serta perubahan lingkungan hidup juga telah disebabkan oleh adanya difusi atau adanya penyebaran kebudayaan lain ke dalam masyarakat yang bersangkutan, penemuan-penemuan baru khususnya penemuan-penemuan teknologi dan inovasi.
Teknologi secara langsung berkaitan dengan industrialisasi. Industrialisasi dan mesinisasi cenderung merubah dasar-dasar atau hakekat pengertian kebendaan atau materi yang ada dalam masyarakat. Teknologi dan industrialisasi langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap terwujudnya proses urbanisasi. Perubahan mata pencaharian dari mengolah alam kepada jasa dimungkinkan oleh tingkat perkembangan teknologi dan industrialisasi.
Beberapa teori mengenai perubahan sosial yaitu :
A. Teori Perubahan Sosial
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
B. Teori Mobilitas Sosial
Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya. Mobilitas sosial lebih mudah terjadi pada masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Sebaliknya, pada masyarakat yang sifatnya tertutup kemungkinan untuk pindah strata lebih sulit.
C. Teori Stratifikasi Sosial
Definisi stratifikasi antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sifat Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang dapat diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara menyeluruh dan untuk mengenai alasan yang melatar belakangi masalah sosial yang terjadi akibat perubahan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yakni peneliti berusaha memahami makna (interpretatif unders bunding) dari peristiwa atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat dan suatu hal yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih 2 bulan terhitung mulai Mei-Juni 2008 yang bertempat di Desa Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik dan di beberapa tempat yang penulis tidak dapat disebutkan satu persatu. Alasan metodologis pemilihan tempat tersebut karena peneliti melihat adanya perubahan struktur sosial yang terjadi akibat banyaknya industri yang berkembang di sekitar daerah tersebut.
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah penduduk di desa Manyar baik itu penduduk asli maupun pendatang, para pegawai atau buruh pabrik, selain itu peneliti juga memilih para pedagang yang berjualan di sekitar pabrik – pabrik sebagai subjek. Alasan peneliti memilih subjek – subjek tersebut sebagai sumber responden adalah agar peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan itu benar – benar valid dan dapat dipercaya.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer. Penggalian data primer menggunakan teknik indeepth interview. Teknik wawancara yang dipakai untuk menggali data dalam penelitian ini ialah dengan Indeepth interview atau wawancara secara mendalam. Adapun langkah-langkah dalam melakukan indepth interview yaitu getting in yang dilakukan peneliti untuk beradaptasi agar bisa diterima dengan baik oleh subjek penelitian. Hal ini dimaksudkan peneliti menciptakan situasi kekeluargaan dan beramah tamah untuk menarik perhatian atau menarik simpati dari subjek penelitian.
E. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan. Tujuan pokok penelitian ini adalah mengetahui dampak sosial apa saja yang terjadi dengan adanya perubahan sosial akibat dari berkembangnya industrialisasi. Dari data analisis dan informasi yang lebih sederhana diperoleh, hasil-hasilnya harus diinterpretasi untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi atau interensi ini dilakukan dengan dua cara. Pertama, interpretasi secara terbatas karena peneliti melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya. Kedua, peneliti mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang didapatkannya dari analisa. Ini dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan hasil analisanya dengan kesimpulan peneliti laindan dengan menghubungkan kembali interpretasinya dengan teori.
Oleh : Rizal El Fariz (Sos'07, Unesa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar