Cari Blog Ini

Selasa, 13 Juli 2010

Fenomena Maraknya Kriminalitas Akibat Pengaruh Globalisasi Dan Industrialisasi Di Desa Manyar Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Globalisasi ini kemajuan teknologi telah membawa kehidupan manusia kearah kehidupan yang modern, dimana semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi dengan menggunakan mesin, kehidupan modern itu membawa dampak positif ataupun negatif, dampak positifnya dengan adanya teknologi canggih bisa memudahkan semua pekerjaan manusia, sedangkan dampak negatifnya adalah tenaga manusia sangat jarang dibutuhkan karena tergantikan oleh tenaga mesin, sehingga banyak perusahaan atau industri lebih memilih menggunakan mesin dari pada tenaga manusia dan dengan pertimbangan biaya yang lebih murah, hasilnya cepat/lebih banyak dari pada menggunakan tenaga manusia, lowongan kerja itu memang banyak tapi tidak sepadan dengan jumlah masyarakat yang semakin meningkat dan kalaupun ada hanya orang-orang yang berprestasi saja yang bisa masuk.
Kondisi yang seperti itu memunculkan banyaknya pengangguran yang menyebabkan kejahatan merajalela baik di kota besar, di pedesaan maupun di daerah yang terpencil, kejahatan adalah masalah abadi di muka bumi ini1. dari frekuensi kejahatan tidak pernah mengalami penurunan, tetapi dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh persaingan yang semakin tinggi di dalam kehidupan
Kejahatan yang marak saat ini adalah perncurian, khususya pencurian kendaraan bermotor (curanmor) pencurian kendaraan bermotor seringkali dilakukan dengan menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan  hal ini diperlukan penanganan yang serius dari aparat penegak hukum yaitu polisi. Kebanyakan para pelaku curanmor ini melakukan tindakan tersebut karena desakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau alasan lain mendorong seseorang untuk mencari, dan apakah upaya yang dilakukan polisi, selama ini sudah maksimal dalam menangani kasus tersebut, kaitannya dengan peran polisi, dimana kehadiran polisi sebagai aparat penegak hukum merupakan “ujung tombak” di dalam mengoperasikan “mesin” sistem peradilam pidana, dari konsep inilah kami berangkat untuk mengetahui apa yang melantari dibelakangi kasus curanmor tersebut.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sevti Maryati pada tahun 2005 tentang “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas” bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelanggar lalu lintas.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh sunarti tentang “Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan Terhadap Kesejahteraan Keluarga di kecamatan Tambaksari kota Surabaya, menyatakan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan kepada keluarga terhadap tingkat kesejahteraan keluarga.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nuriyawati tentang “Pengaruh Pemindahan lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Gresik Terhadap Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Kebomas Gresik” menyatakan bahwa, terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi di masyarakat kebomas akibat dari pemindahan lokasi pusat pemerintahan kabupaten Gresik
Maka dari penelitian-penelitian sebelumnya peneliti akan melakukan peneliti yang akan memfokuskan pada Fenomena Maraknya Kriminalitas Akibat Pengaruh Globalisasi Dan Industrialisai di Kabupaten Gresik.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.                  Apakah kasus kriminal telah meresahkan masyarakat dan menjadi bagian dari masalah sosial ?
2.                    Apa yang melatar belakangi seseorang melakukan tindakan kriminal ?
3.                  Bagaimana cara atau upaya meminimalisir tindakan kriminal termasuk upaya polisi dalam menangani kasus tersebut ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.                  Mampu memahami dan menganalisis tentang masalah kriminal
2.                  Mampu mengklasifikasikan tentang kriminal
3.                  Mampu mengidentifikasi sebab-sebab timbulnya kriminal
4.                  Mampu mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan kriminal
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain, dapat merasakan apa yang orang lain rasakan, mendidik kita untuk bisa bertanggung jawab terhadap sesuatu barang yang kita miliki, tidak ceroboh atau berhati-berhati dalam suatu hal, dapat berfikir secara ilmiah dan membangun intelektual.





BAB II
TINJAUAN TEORITIS

Masyarakat modern yang sangat kompleks itu menumbuhkan aspirasi-aspirasi materiil tinggi dan sering disertai oleh ambisi-ambisi sosial yang tidak sehat, dambaan pemenuhan kebutuhan materil yang melimpah-melimpah, misalnya untuk memiliki harta kekayaan dan barang-barang mewah tanpa mempunyai kemampua untuk mencapainya dengan jalan wajar, mendorong individu untuk melakukan tindakan criminal, dengan kata lain bisa dinyatakan, jika terdapat diskrepansi (ketidaksesuaian, pertentangan) antara ambisi-ambisi dengan kemampuan pribadi, maka peristiwa ini mendorong orang untuk melakukan tindakan criminal, atau jika terdapat diskripansi antar aspirasi-aspirasi dengan potensi-potensi personal, maka akan terjadi maladjustment ekonomis (ketidak maupun menyesuaikan diri secara ekonomis), yang mendorong orang untuk bertindak jahat atau melakukan tindakan pidana.
Kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menetangnya, sedangkan kriminologi adalah ilmu pengetahuan tentang kejahtan, istilah kriminolog ini berasal dari antropolog Prancis P. Topinard (1800-1911)
Beberapa teori mengenai kejahatan yaitu :
A.                Teori Anomie
Teori Amonie berasumsi bahwa penyimpangan akibat dari adanya berbagai ketegangan dalam suatu struktur sosial sehingga ada individu-individu yang mengalami tekanan dan akhirnya menjadi menyimpang, situasi amonie yaitu suatu situasi dimana tidak ada titik temu antara tujuan –tujuan status/kultur dengan cara-cara yang sah yang tersedia untuk mencapai tujuan –tujuan status tersebut.

B.                 Teori Belajar
Teori ini menyebutkan bahwa penyimpangan perilaku adalah hasil dari proses belajar, salah saorang ahli teori belajar yang banyak dikutip tulisannya adalah Edwin H. Sutherland dan memakan teorinya dengan Asosiasi Diferensial, menurut dia penyimpang adalah konsekuensi dari kemahiran dan penguasaan atas suatu sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-norma yang menyimpang, terutama dari subkultur dimana teman-teman sebaya menyimpang

C.                Teori Labeling
Becker merupakan salah seorang pencetus teori labelling, ia mendefinisikan penyimpangan sebagai”Suatu Konsekuensi dari penerapan aturan-aturan dan sanksi oleh orang lain kepada seorang pelanggar” Melalui definisi itu dapat ditetapkan bahwa menyimpang adalah tindakan yang dilabelkan kepada seseorang atau pada siapa label secara khusus telah ditetapkan









BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Sifat Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang dapat diamati. penelitian bertujuan untuk mengenai alasan yang melatarbelakangi masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama kasus curanmor.
Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi yakni peneliti berusaha memahami makna dari peristiwa atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat dan suatu hal yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, untuk memahami masalah yang berbeda dengan masalah lainnya didalam nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan
B.     Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Oktober-November 2008 yang bertempat di Kantor Polsek Gresik maupun di Kapolres Gresik dan di beberapa tempat yang penulis tidak dapat disebutkan satu persatu, alasan metologis pemilihan tempat tersebut kerena peneliti lebih cepat memperoleh informasi mengenai kasus kriminalitas yang meresahkan masyarakat
C.    Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah para pegawai pabrik, masyarakat pendatang, serta warga masyarakat


D.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer penggalian data primer menggukana teknik indepth interview. Teknik wawancara yang dipakai untuk menggali data dalam penelitian ini ialah dengan In-depth interviewatau wawancara secara mendalam, adapun langkah-langkah dalam melakukan indepth interview yaitu getting in yang dilakukan peneliti untuk beradaptasi agar bias diterima dengan baik oleh subyek penelitian, hal ini dimaksudkan peneliti menciptakan situasi kekeluargaan dan beramah tamah untuk menarik perhatian atau menarik simpati dari subyek penelitian, sehingga peneliti dapat membangun trust (kepercayaan) agar tidak ada jarak antara peneliti dengan subyek penelitian, setelah itu, peneliti harus dapat menjaga perilaku dan penampilan seperti lingkungan dari subyek penelitian.
Data indept interview yang dikumpulkan berupa jawabn-jawaban, ucapan-ucapan atau perilaku yang didasarkan dari hubungan empati, respon itu merupakan pengelompokan dari berbagai fenomena yang ditemukan di lapangan, selain itu, hasil dari data yang diperoleh berupa rekaman video dan foto-foto administrasi untuk memperkuat hasil analisis penelitian ini. 

Oleh : Rizal El Fariz (Sos'07 Unesa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar